BAB II
TINJAUAN TEORI
TINJAUAN TEORI
2.1.
Definisi
Monitoring dan Evaluasi
2.1.1 Monitoring
Monitoring adalah
proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program./
Memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan
perhitungan atas apa yang dilakukan dan melibatkan pengamatan atas kualitas
dari layanan yang diberikan.
2.1.2 Evaluasi
Evaluasi adalah
penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis menginvestigasi
efektifitas program. /Menilai kontribusi program terhadap perubahan
(Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan
program (rekomendasi). Evaluasi memerlukan desain studi/penelitian,terkadang
membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok pembanding, melibatkan pengukuran
seiring dengan berjalannya waktu,dan melibatkan studi/penelitian khusus.
2.2.
Pemantauan
Hasil Kerja/Monitoring dan Evaluasi
Salah
satu pelaksanaan dan monitoringevaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas
adalah Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA. PWS telah dilaksanakan di
Indonesia sejak tahun 1985. Pada saat itu pimpinan puskesmas maupun pemegang
program di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota belum mempunyai alat pantau yang
dapat memberikan data yang cepat sehingga pimpinan dapat memeberikan respon
atau tindakan yang cepat dalam wilayah kerjanya. PWS dimulai dengan program
Imunisasi yang dalam perjalanannya, berkembangh menjadi PWS-PWS lain seperti
PWS Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA) dan PWS Gizi.
Monitoring dan evaluasi
kegiatan pelayanan kebidanan komunitas dengan PWS-KIA yang terdiri dari :
A. Pendataan
data dari dalam dan luar gedung
a) Data
sasaran
b) Data
dasar
c) Data
lainnya
d) Sumber
data : Kartu ibu, Kohort Ibu, Kohort Bayi, Laporan KB, Laporan Bulanan
B. Perencanaan
kegiatan
C. Pelaksanaan
kegiatan
D. Pemantauan
hasil kegiatan/monitoring dan evaluasi.
Evaluasi
adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses pelayanan kebidanan
komunitas yang menanadakan seberapa jauh pendataan, perencanaan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Evaluasi memungkinkan bidan untuk memonitor
kealpaan yang terjadi si setiap tahap.
Pemantauan
kegiatan PWS KIA dapat dilakukakn melalui laporan kegiatan PWS KIA bulanan
dengan melihat kelengkapan data PWS KIS yaitu hasil analisi indicator PWS KIA
(grafik hasil cakupan, hasil penelusuran, dll)serta rencana tindak lanjut
berupa jadwal rencana kegiatan . Data PWS KIA akan dilaporkan di masing-masing
tingkatan, rinciannya adalah sebagai berikut :
1.
Di tingkat Desa untuk dilaporkan ke
Puskesmas setaiap bulan
a.
Registrasi KIA
b.
Rekapitulasi Kohort KB
2.
Di tingkat Puskesmas untuk dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan.
a.
LB 3 KIA
b.
LB 3 Gizi
c.
LB 3 Imunisasi
d.
Rekapitulasi Kohort KB
3.
Di tingkay Kabupaten/propinsi untuk
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Propinsi/Departemen Kesehatan setiap 3 bulan.
a.
Lampiran 1 berisi laporan pelayanan
antenatal care
b.
Lampiran 2 berisi laporan pelayanan
persalinan dan nifas
c.
Lampiran 3 berisi laporan sarana
pelayanan kesehatan dasar
d.
Lampiran 4 berisi laporan kematian ibu
dan neonatal
e.
Lampiran 5 berisi laporan sarana pelayanan
kesehatan rujukan
f.
Lampiraan 6 berisi laporan pelayanan
antenatal yang terintegrasi dengan program lain seperti PMTCT pada ibu
penderita HIV/AIDS dan malaria dalam kehamilan
g.
Lampiran 7 berisi laporan keluarga
berencana
h.
Lampiran 8 berisi laporan diagnose dan
tindakan pasien terhadap perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.
Dalam mempermudah
mendapatkan laporan dari tingkatan bidan di desa, puskesmas, kabuoaten, maupun
propinsi, saat ini proses pencatatan, pengolahan dan pelaporan dapat dilakukan
secara komputerisasi yang prosesnya dimulai dari tingkat bidan desa. Proses
komupterisasi ini merupakan proses pengisisan kartu ibu dan kartu bayi secara
langsung dari lapangan yang dilakukan oleh bidan di desa dan diserahkan kepada
data operator di tingkat puskesmas. Selain data masuk di tingkat Puskesmas dan
di olah secara komputerisasi, bidan di desa, bidan coordinator dan kepala
Puskesmas dapat sengan mudah dan langsung melihat data secara cepat setiap
bulan dan menggunakan data tersebut untuk meningkatkan kualiatas program KIA.
Laporan yang keluar dari tingkat puskesmas akan diproses sedemikian rupa pula
untuk dapat menjadi konsumsi di tingkat kabupaten, propinsi dan pusat. Siklus
lengap PWS dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Pemantauan
Kegiatan PWS KIA dapat dilakukan melalui bagai berikut ini.
1. Tingkat
Kabupaten / Kota
a. Laporan
Puskesmas
b. Laporan
Rumah sakit
c. Laporan
pelayanan kesehatan swasta
2. Tingkat
Puskesmas
a. Sarana
pencatatan PWS KIA
b. Laporan
pelayanan kesehatyan swasta
c. Kunjungan
ke desa / kelurahan yang statusnya jelek
Utami, Rahayu Budi.2015. Modul Askeb Komunitas (Monitoring
dan Evaluasi). Jakarta: PPSDM
0 Comments