BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kardiovaskuler
terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang berarti
jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Fungsi utama dari
sistem kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke setiap sel tubuh. Dalam
hal ini mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung, komponen
darah dan pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini
berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang
60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke
seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol,
dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena.
Dalam memahami
sistem sirkulasi jantung lebih jauh, perlu adanya pemahaman anatomi fisiologi
yang ada pada jantung tersebut sehingga diharapkan agar tenaga medis khususnya
mahasiswa Jurusan Kebidanan Politkeknik Kesehatan Kemenkes Malang mampu
memahami berbagai problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada
kesalahan yang membuat tenaga medis melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali
memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler
yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi
dalam tubuh dalam proses kehidupan. Dalam makalah ini, penulis akan membahas lebih
jauh tentang anatomi dan fisiologi peredaran darah manusia atau system
kardiovaskuler.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, penulis dapat mengambil rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa
saja anatomi system kardiovaskuler ?
2. Bagaimana
fisiologi system kardiovaskuler ?
3. Apa
saja penyakit yang dapat terjadi pada system kardiovaskuler ?
4. Bagaimana
cara menangani dan mengurangi resiko yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem
kardiovskuler ?
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini di buat dengan tujuan agar mahasiswa dapat
menambah wawasan dan informasi serta memahami tentang materi anatomi dan fisiologi
system kardiovaskuler.
1.4 Manfaat Penulisan
Diharapkan mahasiswa khususnya tenaga medis dapat memahami
materi tentang anatomi dan fisiologi system peredaran darah manusia dengan harapan
agar meminimalisir kesalahan dalam tindakan yang disebabkan oleh ketidakpahaman
tenaga medis.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Sistem Kardiovaskuler
Sistem
kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan
suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam
proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang
bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah
satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat
terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan
pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
2.2.
Perkembangan Sistem Kardiovaskuler
Sistem
kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem
kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast.
Angioblast ini timbul dari :
a.
Mesoderm : splanknikus & chorionic
b.
Merengkim : yolk sac dan tali pusat
c.
Dan dapat juga menimbulkan pembuluh
darah dan darah
Dalam awal
perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung mulai berkembang di
splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap katup uning telur
sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur endotel berlapis
saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung primordial. Jantung
tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang menghubungkan
tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin,
proses peredaran darah melalui plasenta.
2.3 Anatomi dan Fisiologi
Kardiovaskuler
2.3.1 Anatomi Jantung
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti
piramida terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada di bawah dan
basis ( anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis
jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan
pembuluh balik. Jantung sebagai
pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah
papilla mamae 2 jari setelahnya.
Berat pada orang dewasa sekitar 250-350 gram. Hubungan
jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
1.
Dinding depan berhubungan dengan sternum
dan kartilago kostalis setinggi kosta III-I.
2.
Samping berhubungan dengan paru dan
fasies mediastilais.
3.
Atas setinggi torakal IV dan servikal II
berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
4.
Belakang alat-alat mediastinum
posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata
torakalis.
5.
Bagian bawah berhubungan dengan
diafragma.
Jantung difiksasi pada tempatnya agar
tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan
jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang
keluar masuk dari jantung sehingga
jantung tidak mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung
adalah:
1.
Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam
rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah
2.
Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan
membulat
3.
Letak diafragma: Jika terjadi penekanan
diafragma keatas akan mendorong bagian bawah jantung ke atas
4.
Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh
posisi tubuh.
Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
a)
Luar/pericardium
Berfungsi sebagai pelindung jantung
atau merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus
dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan
viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender
sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu
jantung.
b)
Tengah/ miokardium
Lapisan
otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan miokardium
yaitu:
1.
Otot atria: Sangat tipis dan kurang
teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam mencakup serabut-serabut
berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua atria.
2.
Otot ventrikuler: membentuk bilik
jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
3.
Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah
antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).
c)
Dalam / Endokardium
Dinding dalam
atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan
endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian depan sinus
vena kava.
Bagian- bagian dari
jantung:
a.
Basis kordis: bagian jantung
sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh
atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
b.
Apeks
kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut
tumpul.
Permukaan jantung
(fascies kordis) yaitu:
a.
Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan
dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan
sedikit ventrikel sinistra.
b.
Fascies dorsalis: permukaan jantung
menghadap kebelakang berbentuk segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium
sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
c.
Fascies diafragmatika: permukaan bagian
bawah jantung yang bebatas dengan stentrum tindinium diafragma dibentuk
oleh dinding ventrikel sinistra dan
sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi jantung( margo
kordis) yaitu:
a.
Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan
membentang mulai dari vena kava superior sampai ke apeks kordis
b.
Margo sinistra: bagian ujung jantung
sebelah tepi membentang dari bawah muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai
ke apeks kordis.
Alur permukaan jantung:
a.
Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi
batas bawah basis kordis
b.
Sulkus langitudinalis anterior: dari
celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra berjalan kebawah menuju apeks
kordis.
c.
Sulkus langitudinals posterior: dari
sulkus koronaria sebelah kanan muara
vena cava inferior menuju apeks kordis.
Ruang-ruang jantung
Jantung
terdiri dari empat ruang yaitu:
1.
Atrium dekstra: Terdiri dari rongga
utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista
terminalis.
a. Muara
atrium kanan terdiri dari:
a) Vena
cava superior
b) Vena
cava inferior
c) Sinus
koronarius
d) Osteum
atrioventrikuler dekstra
b.
Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis
dan annulus ovalis
2.
Ventrikel dekstra: berhubungan dengan
atrium kanan melalui osteum atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus
pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal
dari atrium kanan terdiri dari:
a.
Valvula triskuspidal
b.
Valvula pulmonalis
3.
Atrium sinistra: Terdiri dari rongga
utama dan aurikula
4.
Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan
atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta
melalui osteum aorta terdiri dari:
a.
Valvula mitralis b. Valvula semilunaris aorta
Peredaran
darah jantung
Vena kava
superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang
datang dari seluruh tubuh. Arteri
pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo).
Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula
semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru
masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari
ventrikel sinistra dan aorta terdapat
sebuah katup valvulasemilunaris aorta.
Peredaran darah jantung terdiri dari 3
yaitu:
1.
Arteri koronaria kanan: berasal dari
sinus anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus pulmonalis dan aurikula
memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan ventrikel kanan.
2.
Arteri koronaria kiri: lebih besar dari
arteri koronaria dekstra
3.
Aliran vena jantung: sebagian darah dari
dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak
dibagian belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
2.3.2
Fisiologi Jantung
Fungsi umum otot jantung yaitu:
1.
Sifat ritmisitas/otomatis: secara
potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar.
2.
Mengikuti hukum gagal atau tuntas:
impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan
berkontraksi maksimal.
3.
Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4.
Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang
awal otot.
Metabolisme
Otot Jantung
Seperti otot kerangka,
otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk berkontraksi. Energy terutama
berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari
metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung
adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.
Pengaruh
Ion Pada Jantung
1.
Pengaruh ion kalium : kelebihan ion
kalium pada CES menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
2.
Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion
kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.
3.
Pengaruh ion natrium: menekan fungsi
jantung.
Elektrofisiologi
Sel Otot jantung
Aktifitas listrik jantung merupakan akibat
perubahan permeabilitas membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung
dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia,
mekanika, dan termis. Lima fase aksi
potensial yaitu:
1.
Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan
negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan positif.
2.
Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan
meningkatnya permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium mengalir
dari luar ke dalam.
3.
Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit
perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positih dalam
sel menjadi berkurang.
4.
Fase plato(keadaan stabil): Fase
depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute
miokard.
5.
Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan
natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.
Sistem
Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung meliputi:
1.
SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular
yang kecil berada di dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2.
AV node: Susunannya sama dengan SA node
berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronari.
3.
Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV
berjalan ke arah depan pada tepi posterior dan tepi bawah pars membranasea
septum interventrikulare.
4.
Serabut penghubung terminal(purkinje):
Anyaman yang berada pada endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
Siklus
Jantung
Empat pompa yang
terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode
akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
Fungsi
jantung sebagai pompa
Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1.
Fungsi atrium sebagai pompa
2.
Fungsi ventrikel sebagai pompa
3.
Periode ejeksi
4.
Diastole
5.
Periode relaksasi isometric
Dua cara dasar
pengaturan kerja pemompaan jantung
1.
Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat
perubahan volume darah yang mengalir ke jantung.
2.
Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan
kontraksi jantung melalui saraf otonom
Curah
jantung
Normal,
jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya. Jumlah
darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung
(cardiac output).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi
otot jantung:
1.
Beban awal
2.
Kontraktilitas
3.
Beban akhir
4.
Frekuensi jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu:
1.
Periode systole
2.
Periode diastole
3.
Periode istirahat
Bunyi
Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1.
Bunyi pertama: lup
2.
Bunyi kedua : Dup
3.
Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan
diastolic individu muda
4.
Bunyi keempat: kadang-kadang dapat
didengar segera sebelum bunyi pertama
2.3.3 Anatomi sistem pembuluh darah
Pembuluh
darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah
dalam tubuh terdiri dari:
1.
Aliran darah koroner
2.
Aliran darah portal
3.
Aliran darah pulmonal
4.
Aliran darah sistemik
2.3.3.1 Arteri
Arteri
merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah keseluruh
tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari ventrikel
sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a.
Tunika Intima
b.
Tunika Media
c.
Tunika Eksterna
1.
Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri
terbesar keluar dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui aorta asendes
membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna
vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari
3 bagian :
a.
Aorta Asenden
b.
Arkus Aorta
c.
Aorta desendes
Aorta
asendes mempunyai cabang:
a)
Aorta torakalis
b)
Aorta Abdominalis
2.
Arteri Kepala dan Leher
Disuplai
oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi menuju keatas
leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian perbatasan atas kartilago
tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
a. Arteri
karotis eksterna
a)
A. tiroid superior
b)
A. faringea asendes
c)
A. lingualis
d)
A. fasialis
e)
A. aurikularis posterior
f)
A. maskilaris
b.
Arteri karotis interna:
a)
A. oftalmika
b)
A. komunikan posterior
c)
A. coroidea
d)
A. serebri anterior
e)
A. serebri media
f)
A. nasalis
3.
Arteri vertebralis
Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik
melalui foramen prosesus transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum
berjalan ke atas lalu kedepan medial medulla
oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini bergabung dan membentuk A.
basilaris cabang-cabang cranial A. vertebralis.
4.
Arteri basilaris
Dibentuk
oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur. Pada permukaan
anterior pons bercabang dua:
a.
Arteri serebralis posterior
b.
A. sirkumateriosus
Wajah menerima darah
dari:
a.
Arteri fasialis dan temporalis
superficial
b.
Arteri temporalis superficial
c.
Arteri transversa fasialis
d.
Arteri supraorbitalis dan supratoklearis
5.
Arteri subklavia
Terdiri
dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang dari arkus
aorta. Terdiri dari:
a.
A. aksilaris
b.
A. brakhialis
c.
A.ulnaris
d.
A.radialis
e.
A. arkus Palmaris superfisialis
f.
A. arkus Palmaris profundus
g.
A. digitalis
6.
Aorta torakalis
a.
Rongga toraks terdiri dari:
a)
A.intercostalis
b)
A.perikardialis
c)
A.bronkialis
d)
A.esofagialis
e)
A. mediastinalis
b.
Dinding toraks terdiri dari:
a)
Arteri prenikus superior
b)
Arteri subkostalis
7.Aorta abdominalis :
merupakan bagian dari aorta desendens.
8.Arteri Rongga perut
Terdiri dari:
a.
Arteri seliaka
b.
A. splinika
c.
A. mesenterika superior
d.
A. renalis
e.
A. spermatika dan Ovarika
f.
A. mesenterika Inferior
g.
A. marginalis
9.Arteri
dinding Abdomen
Arteri
dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
a.
Prenikus inferior
b.
Arteri subkostalis
c.
Epigastrika superior
d.
Arteri lumbalis
10.
Rongga panggul
Terdiri dari:
a.
Arteri iliaka interna
b.
Arteri iliaka eksterna
2.3.3.2 Vena
Pembuluh darah vena adalah
kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-alat tubuh kembali ke
jantung. Vena terbesar adalah vena
pulmonalis. Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
1.
Vena ke jantung
Meliputi : Vena cava superior,
inferior dan pulmonalis
2.
Vena yang bermuara pada vena cava
superior : tepat dibelakang angulus mandibularis yang menyatu dengan vena
aurikularis posterior turun melintasi M. sternokleidomastoideus tepat diatas
clavikula menembus fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke V.
subclavia. Cabang- cabangnya:
a.
Vena aurikularis posterior
b.
Vena retromadibularis
c.
Vena jugularis eksterna posterior
d.
Vena supraskapularis
e.
Vena jugularis anterior
3.
Vena kulit kepala : vena troklearis dan
vena supraorbitalis, vena temporalis superfisialis, aurikularis posterior dan
oksipitalis.
4.
Vena wajah: fasialis, profunda fasialis,
transversa fasialis.
5.
Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis,
oftalmika.
6.
Vena tonsil dan palatum
7.
Vena punggung
8.
Vena yang bermuara pada vena cava
interior
9.
Anastomisis portal sistemik
10.
Vena dinding pelvis
11.
Vena anggota gerak atas dan,
12.
Vena anggota gerak bawah
2.3.3.3
Kapiler
Pembuluh darah yang paling kecil sehingga
disebut dengan pembuluh rambut. Kapiler terdiri dari:
1. Kapiler
arteri
2. Kapiler
vena
Fungsi kapiler:
1.
Penghubung arteri dan vena
2.
Tempat pertukaran darah dan cairan
jaringan
3.
Mengambil hasil dari kelenjar
4.
Menyerap zat makanan yang terdapat dalam
usus
5.
Menyaring darah dalam ginjal
Sistem Pembuluhan Limfe
Sistem pembuluh limfe
merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang
interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut protein dan zat
partikel besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan absorbs
secara langsung kedalam kapiler darah. Sistem pembuluh limfe terdiri dari:
Duktus
limfatikus dekstra: Duktus limfatikus jugularis dekstra, subclavia, dan
bronkomediastinalis masing-masing mengalisrkan cairan limfa sisi kepala dan leher.
2 Duktus
limfatikus sinistra: Mulai terlihat dalam abdomen sebagai kantong limfe yang
memanjang.
3 Nodus
limfatisi: Berbentuk lonjong seperti buah kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe.
Kapiler limfa:
sedikit cairan yang kembali ke sirkulasi melalui pembuluh limfe.
1.3.4
Fisiologi
Vaskuler
Sistem vaskuler memiliki peranan
penting pada fisiologi kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme
pemeliharaan lingkungan internal.
Bagian-
bagian yang berperan dalam sirkulasi:
1.
Arteri mentranspor darah di bawah
tekanan tinggi ke jaringan.
- Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
- Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
- Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
- Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung
Kecepatan
aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung pembuluh
darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:
1. Aliran
darah dalam pembuluh darah
2. Tekanan
darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3. Gelombang
nadi.
4. Analisis
gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama denyut
nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5. Factor
yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
Sedangkan
Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:
1. Tekanan
Vena: biasanya sangat rendah
2. Gelombang
denyut vena: perubahan tekanan dan volume
3. Kurva
denyut nadi: vena jugularis eksterna
dengan cara non invasive
4. Kecepatan
aliran darah vena
5. Factor
yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena
6. Pengaruh
gravitasi pada tekanan darah vena
MIKROSIRKULASI
Tempat pertukaran zat CIS dan CES
(interstitial) adalah kapiler. Dan dipengaruhi oleh kecuali dinding kapiler,
arteriole, venolus karena dapat mengatur jumlah dan kecepatan aliran darah.
Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan mikrosirkulasi.
TEKANAN DARAH
Selisih diastolic dan sistolik
disebut pulse pressure. Misalnya
tekanan sistolik 120 mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40
mmHg. Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang
mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas.
Pusat
pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah yaitu:
1.
Sistem saraf
a. Presoreseptor
dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor berasal dari
baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari korteks serebri.
b. Hipotalamus:
Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang berhubungan dengan
pengaturan kardiovaskuler
c. Serebrum:
Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan, vasodilatasi, dan
respons depressor meningkat.
d. Reseptor
nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e. Reflex
pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan
darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik
2.
Sistem humoral atau kimia: berlangsung
local atau sistemik, misalnya rennin-angiotensin, vasopressin, epineprin,
asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium, magnesium, hydrogen dan kalium.
3.
Sistem hemodinamik: lebih banyak
dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler, perubahan tekanan osmotic, dan
hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem vaskuler.
4.
Sistem limfatik: komposisi sistem
limfatik hampir sama dengan komposisi kimia plasma darah dan mengandung
sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang pembuluh limfe untuk masuk ke
dalam aliran darah.
Cairan limfatik
Konsentrasi protein cairan limfe yang
mengalir kebanyakan dari jaringan perifer
mendekati nilai rata-rata atau pekat.
Pembuluh
limfatik berfungsi sebagai:
1. Mengembalikan
cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah
2. Mengankut
limfosit dan kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Membuat
lemak yang sudah diemulsi dari usus ke sirkulasi darah
4. Menyaring
dan menghancurkan mikroorganisme serta menghasilkan zat antibody
2.4 Beberapa Kelainan atau penyakit pada sistem
peredaran darah antara lain :
1.
Arterosklerosis: Pengerasan pembuluh nadi karena,
jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di Infiltrasi oleh Lipid.
2.
Anemia: Rendahnya kadar Hemoglobin dalam darah atau
berkurangnya jumlah Eritrosit dalam darah.
3.
Varises: Terjadi Strain pada pembuluh Vena di betis.
4.
Hemeroid (ambeien) : Terjadi inflamasi pada Vena (
Flebitis ) di Rektum.
5.
Ambolus: Tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang
bergerak.
6.
Hypertensi: tingginya tekenan darah, dengan tekanan
systol/disatol > 100/80 mmHg
7.
Hypotensi: rendahnya tekanan darah, dengan tekanan
systol/diastol < 100/80 mmHg
8.
Stroke: Pecahnya pembuluh arteri ( Hemoragig )
dikarenakan Hpertensi, ataupun tersumbatnya pembuluh arteri ( Iskemik ) oleh
embulus, yang akan mengalir ke otak, sehingga suplai oksigen ke otak berkurang.
9.
Kolesterol: Adanya kadar Steroid dalam darah yang ikut
mengalir dalam peredaran darah.
10. Trigliserid:
Menempelnya gumpalan Lipid pada dinding pembuluh darah bagian dalam.
11. Arteriosklerosis
: Penebalan pembuluh arteri karena penyumbatan oleh agregasi zat kapur.
2.5 Penanganan yang dapat dilakukan untuk
membantu Regenerasi
Penanganan
hiperkolesterol
a.
Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak mufa (mono-unsaturated
fatty acid) dan pufa (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi
minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.
b.
Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan
kadar kolesterol dalam darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang
dapat digunakan yaitu :
1.
Golongan asam fibrat à Gemfibrozil, Fenofibrate dan
Ciprofibrate.
Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar
HDL. LDL yang menumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung,
sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
2. Golongan
resin à Kolestiramin (Chlolestyramine)
Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat
asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
3.
Golongan Penghambat HMGCoa reduktase à Pravastatin,
Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin.
Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara
menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate,
suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat
mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
4.
Golongan Asam nikotinat à niasin
Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk
meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah
5.
Golongan Ezetimibe
Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan
HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
hasil pemaparan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1. Kardiovaskuler
terdiri dari 2 kata yaitu jantung dan pembuluh darah dan 3 komponen yaitu salah satunya adalah hemoglobin dalam darah
yang juga berperan dalam sistem sirkulasi.
2. Jantung
telah aktif dalam masa janin ketika berusia 3 bulan dalam kandungan dengan
proses sirkulasi melalui plasenta.
3. Anatomi
fisiologi system kardiovaskuler sangat penting di pelajari karena perlu adanya
pengetahuan dalam menyelesaikan berbagai problematika kesehatan terkait system
kardiovaskuler.
3.2
Saran
Dari pemaparan
diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun ilmu alam
lainnya penting sekali memahai anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar
terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan
dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk
memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai pusat kehidupan.
0 Comments